IKLAN

Sekolahku Laksana Surgaku

Sekolahku Laksana Surgaku

Oleh: Drs. Karsidi, M.Pd

(Pengawas SD/SLB Mojolaban, PCM Bekonang, Kontributor Majalah Tsiqoh SD Muhammadiyah Palur)

“Tidakkah rindu saat kita menyaksikan rumah tangga Rosul shallallahu 'alahi wassallam, yang setiap detiknya adalah kebahagian. Tentu kita merindu, rindu dengan senyuman indah rasululah yang dengan jujur dalam bilik sempit beliau, namun masih bisa berkata, baiti jannati, rumahku laksana surga bagiku.

Sungguh kita merindu, merindu istri seperti 'Aisyah yang keka ditanya apa hal yang paling memesona dari suami tercintanya, dengan isak tangis dan suara lirih ia berkata , kaana kullu amrihi ajaba, semua perilakunya menakjubkan.” (Ahmad Rifa'i Rif'an dalam Tuhan Maaf, Kami Sedang Sibuk. 2015).

Cerita diatas merupkan sebuah perenungan bagi kita, sudahkan sekolah kita setiap detik menghadirkan kebahagian bagi anak didik? Sudahkah sekolah kita laksana surga bagi penghuninya? Mampukah seap pertanyaan dari para peserta di di k mendapat jawaban, yang lembut, memovasi untuk berkreasi, dan bukan jawaban yang mematahkan semangat dan kreavitas?

Peserta didik ibarat tumbuhan yang ditanam dalam tanah, dia akan berusaha menjadi tunas yang muncul kepermukaan tanah dan berjuang untuk mengatasi berbagai hama serta gangguan. Lalu menjadikannya pohon yang berbuah dan memberi manfaat bagi sekitarnya.

Sekolah adalah tempat menyemai benih dan mempersiapkan tunas-tunas bangsa baru yang akan muncul di permukaan. Tempat untuk mempersiapkan karakter dan watak anak didik menjadi pribadi yang mumpuni pada masa depan. Karena alasan inilah, sekolahku laksana surgaku harus kita wujudkan.

Lalu bagaimana mewujudkan sekolah yang kondusif, yang membuat rumah kedua kita ini, menjadi nyaman seakan berada di surga? Sebenarnya daklah terlalu sulit untuk mewujudkannya. Asalkan ada niat dan tekad yang kuat , semuanya bisa terwujud.

Sekolah sebagai tempat menyenangkan bagi siswa akan tercermin dari berbagai indikator. Antara lain: proses pembelajaran, kondisi lingkungan fisik dan sosial , peraturan sekolah dan kegiatan ekstrakurikuler, serta peran orang tua, komite, alumi, Dudi, dan semua mitra yang terlibat di dalamnya.

Pertama, adalah pembelajaran yang menyenangkan. Mewujudkan pembelajaran yang menggairahkan, tentunya tidak semudah membalik telapak tangan. Ataupun tidak semudah mengatakannya dalam konsep-konsep teori yang ada. Berbagai kendala dan hambatan, disadari atau tidak, kendala itu akan muncul dan mengganggu kelancaran pembelajaran terutama guru pemula. Oleh sebab itu, guru baru atau pemula perlu belajar terus-menerus. Belajar bagaimana cara mengupayakan terciptanya pembelajaran yang menggairahkan. Antara lian, persiapkan fisik dan psikis siswa, mulailah dari hal-hal yang sederhana, selingi dengan ice breaking, materi yang bervariasi, pembelajaran yang aktraktif, maksimalkan pemanfaatan media yang ada.

Kedua, adalah lingkungan fisik sekolah yaang nyaman. Lingkungan belajar, khususnya linkungan fisik berpengaruh besar terhadap pelaksanaan PBM di sekolah. Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan mendukung proses belajar secara optimal. Suasana ini berasal dari lingkungan yang bersih, segar dan asri. Ada beberapa yang perlu diperhakan dalam hal lingkungan belajar, misalnya , perindangan sekolah, lingkungan yang jauh dari kebisingan, penataan taman, warna dinding, dan koridor kelas.

Ketiga, adalah lingkungan sosial yang kondusif. Lingkungan pergaulan sosial antar sesama warga sekolah ikut menentukan sekolah sebagai tempat yang menyenangkan. Di sekolah terpelihara jalinan komunikasi sosial harmonis antara guru dan kepala sekolah, guru dengan siswa dan antar sesama siswa. Mereka akan merindukan untuk selalu berada di lingkungan sekolah saban hari.

Keempat, adalah disiplin sekolah. Di sekolah terdapat seperangkat aturan dan tata terb siswa, guru dan personil lainnya. Aturan dan tata terb tersebut disertai dengan perangkat sanksi dan hukuman. Pelanggaran dan penyimpangan terhadap aturan dan tata terb di sekolah akan mendapat sanksi dan hukuman sehingga tercipta suasana kesadaran mematuhi segala aturan dan tata tertib sekolah.

Kelima, adalah kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler kadang-kadang menjadi branding sebuah sekolah. Sebuah sekolah menjadi terkenal justru karena kegiatan ekstrakurikulernya. Terutama sekolah yang mempunyai banyak siswa berbakat dan manajemen handal. Manajemen sekolah akan mengakomodir segala potensi minat dan bakat siswa dengan mengadakan program kegiatan ekstrakurikuler yang beranekaragam.

Selain dari kelima di atas ada satu hal yang tak kalah penng, yaitu kemitraan.Bagaimana sekolah menjalin kemitraan dengan stakeholder? Bagaimana hubungan mbal balik antara sekolah dengan para pemangku kepenngan? Demikian juga peran serta komite, orang tua wali murid, alumi, dunia usaha dan industry (Dudi), dalam rangka menciptakan lingkungan sekolah yang representaf dan kondusif . Akhirnya, mari kita wujudkan sekolah yang kondusif, sehingga anak didik bergairah dan merasa nyaman belajar di sekolah. Wujudkan sekolah sebagai rumah keduanya! Ciptakan suasana sekolah laksana surga bagi mereka!.

SHARE :
IKLAN
LINK TERKAIT