Oleh: Werdinulu, S.Pd
Tahun ajaran ini, SDMP genap berumur setengah abad
lebih. Ternyata sudah tua juga ya SDMP ku. Berdiri semakin kokoh di pinggir Fly
Over Palur. Walaupun tidak begitu kelihatan dari jalan, SDMP mampu memacetkan
Fly Over Palur di tiap jam masuk dan
pulangnya. Bangga juga sih melihatnya, menjadi salah satu bagian SESUATU yang
mampu meramaikan dan menjadi pusat perhatian khalayak di jalan Fly Over Palur.
Dulu ketika pertama kali bergabung di SDMP, 21 tahun
yang lalu, belum sekokoh sekarang. Ciri khas bangunan sekolah jaman dulu masih
melekat sekali. Jendela kawat yang besar. Cat hijau gradasi, pintu kayu tanpa
cat dan genting hitam khas bangunan jaman dulu, dimana ketika sang hujan turun
pertama kali menyapa kekasihnya akan tercium aroma khas yang sangat
menyegarkan. Kemudian disusul jatuhnya hujan yang tak mau kalah dengan hadangan
genting dan internit sehingga jatuh membasahi lantai. Dinding sekat antar kelas
yang terbuat dari kayu triplek dengan bolong di sana sininya dan kulit triplek
yang mengelupas adalah pemandangan yang biasa waktu itu karena kekreatifan anak
anak yang luar biasa bersemangat menuntut ilmu di SDMP kala itu.
SDMP jaman dulu, bertetangga dengan MIM Palur. Kala
itu, SDMP dan MIM Palur berada di satu lokasi. Lebih tepatnya dalam satu gedung
ada 2 instansi. Sama sama hidup tak mau matipun segan. Namun kebersamaan guru
guru dari keduanya patutlah diacungi jempol. Walaupun beda induk dinasnya
mereka mampu bekerjasama dalam mempertahankan hidup matinya SDMP dan MIM Palur
bersama sama. Mencari murid bersama kemudian dibagi rata berdua, biar sama sama
hidup dan berjalan. Sungguh keadaan yang luar biasa. Itulah yang terjadi.
Saat saya mulai bergabung di SDMP, sekolah ini
dipimpin oleh sosok wanita yang luar biasa. Bertugas sebagai kepala sekolah di
SDMP adalah tugas perdana Beliau sebagai kepala sekolah. Latar Beliau yang
sangat kental darah Kemuhammadiyahannya dan sangat lekat dengan dunia
organisasi membuat Beliau sangat Ambisius untuk memajukan SDMP kala itu. Ghiroh
Beliau untuk memajukan SDMP sangat menyala. Sampai sampai Beliau berani
mengeluarkan uang pribadi demi perbaikan di SDMP. Di mulai dari ruang kerjanya,
ruang guru dan atribut kantor lainnya. Satu persatu SDMP mulai bersolek.
Sebagai seorang wanita Beliau tidak
menghendaki instansinya kelihatan kumuh. Sumur yang berada di depan kantor
waktu itu ditutup agar menambah luas halaman sekolah. Tumbuhan yang kurang
representative diganti dan akhirnya SDMP menjadi “terlihat”.
Tak berhenti di fisik sekolah saja, manajemen sekolah
sedikit demi sedikit diperbarui. Semua dilakukan hanya demi kemajuan SDMP. Riak
riak kecil pastilah ada. Memang kesuksesan tidaklah mudah untuk diraih. Dukungan
dari pimpinan ranting waktu itu menjadi modal nekat dari Beliau. Perekrutan
guru baru mulai dilakukan. Program program baru ditawarkan kepada masyarakat.
Dari fasilitas antar jemput gratis, mulok bahasa inggris , computer, sempoa dan
jam belajar plus pun mulai digaungkan ke masyarakat. Sungguh luar biasa. Dalam
3 tahun pertama baru mulai ada perubahan. Sedikit demi sedikit kepercayaan
masyarakat mulai tumbuh. Jumlah siswa yang mulai beranjak naik tanpa harus
berbagi lagi. Pelan namun pasti. Program program baru terus dilontarkan.
Pembaharuan selalu dilakukan. Tak sedikit hambatan menghadang, namun seiring
waktu, hambatan diubah menjadi sahabat. Alhamdulillaah
Perjuangan SDMP untuk berkembang tidaklah bisa
dilepaskan dari perjuangan guru gurunya. Guru guru senior yang luar biasa.
Dengan penuh keikhlasan mereka berjuang di SDMP. Mengikuti perubahan bukanlah
hal yang mudah, apalagi perubahan percepatan. Walaupun dengan tertatih tatih
mereka berproses mengikuti alur perubahan yang terjadi. Semangat yang patut
diacungi jempol. Panggilan untuk menjadi ASN adalah hal biasa. Guru guru senior
pun sebagian terganti dengan guru baru. Bukannya menjadi melempem perjuangan guru
guru SDMP, justru ini menambah semangat perjuangan yang luar biasa bagi SDMP.
Guru guru muda yang bergabung menambah kekuatan untuk terus melakukan perubahan
yang dituntutkan. Gonta ganti guru baru tak bisa dielakkan. Perjuangan yang
sangat indah untuk selalu dikenang.
Hasil tak akan mengkhianati usaha. Sekecil apapun
usaha yang sudah dilakukan pasti akan ada hasilnya. Dari kesempatan kecil yang
diberikan kepada SDMP, akhirnya mampu memberikan secercah sinar yang bisa
ditunjukkan ke dunia luar, walaupun cuma tingkat kecamatan dan belum juara.
Gebrakan kecil yang memberikan semangat untuk SDMP mengukir prestasi. Lambat laun
mulai terlihat. Perjuangan mulai berkembang. Walaupun belum juara namun SDMP
mampu memberikan perlawanan kepada sang juara. Perlawanan tak terduga yang
mengagetkan bagi sang terbiasa juara. SDMP mulai diperhitungkan. Perjuangan
prestasi akademik mulai menggeliat mengikuti perjuangan prestasi non akademik
yang sudah digaungkan terlebih dahulu.
Alhamdulillaah, sekarang SDMPku mulai Berjaya. Banyak
prestasi yang sudah diukir. Banyak prestasi yang harus dipertahankan. Bukanlah
pekerjaan yang mudah. Sepertinya Alloh menghendaki SDMP untuk selalu berjuang
untuk meraih kejayaan. Apa yg sudah di dapatkan dan apa yang akan di dapat
haruslah diperjuangkan. Demi meraih keridhoan dan keberkahan dari Alloh. Gedung
yang semakin kokoh, menjulang dan luas. Sumber daya manusia yang semakin banyak
dan beragam. Semua faktor pendukung tersebut tentunya bisa membawa SDMP menuju
kesuksesan. Semoga Alloh memberikan keridhoan, keberkahan dan keistiqomahan
kepada Kami, sehingga Kami bisa selalu membersamai kejayaan SDMP. Aamiin.