IKLAN

Kisah Sebatang Pensil

"Fahri, jujur saja aku berterimakasih banyak karena kamu sudah meminjamkan pensil dan aku minta maaf nggak mengembalikan pensilmu. Sekarang aku akan ganti pensilmu. Setahuku kamu anak laki-laki yang baik. Dan sekali lagi terimakasih, Fahri. Kalau kamu berbuat baik akan dibalas kebaikan juga. Aku juga akan terus mengingat kebaikanmu itu sampai kapanpun. Dan kalau orang lain bertanya, 'Dari siapa itu?' Kamu tinggal jawab, 'Dari kebaikanku'. Dan terimakasih Fahri, pensilnya."

 

Petikan ungkapan diatas bukanlah tulisan dari penulis melainkan tulisan dari seorang siswi SD Kelas 6 yang didapati oleh gurunya pada dua serpihan kertas kecil setelah memulangkan siswa - siswi nya. 

 

Dari tulisannya itu kita bisa mengetahui bahwa konsep kebaikan itu sudah tertanam dalam jiwa anak tersebut, ia tahu bahwasanya setiap kebaikan itu pasti memunculkan kebaikan kebaikan yang lainnya. Berawal dari sebatang pensil yang disaat ia membutuhkannya untuk menyelesaikan tugas sekolah namun tak ia dapati di dalam tasnya.

 

Alhamdulillah, datanglah seorang teman dengan rela meminjaminya pensil, namun qodarullah pensil yang dipinjamkan tersebut hilang. Dengan kata maaf keesokan harinya, siswi itu menuliskan pada serpihan kertas dan mengganti pensil yang hilang itu dengan yang baru. Dengan pesan yang indah jika nanti ada yang bertanya dari siapa pensil itu, maka ia minta agar dijawab "Dari kebaikanku"

 

Pesan moralnya begitu dalam kan? Dari seorang anak SD kita bisa belajar arti kebaikan, berterima kasih, dan minta maaf. Dari caranya menulis kita juga tahu bahwa anak tersebut mempunyai bakat menulis, dari gayanya menulis kita jadi tahu bahwa santun itu ada dalam diri anak tersebut.

 

Selamat beraktivitas guru guru yang baik

Selalu ada cara untuk menanamkan akhlaqul karimah untuk anak - anak didik kita. 

 

Oleh: Wahyuti, S.Pd

(Pimpinan Ranting 'Aisyiyah Palur, Wali Kelas 6D SD Muhammadiyah Palur)

 

Palur, 29-10-2023

SHARE :
IKLAN
LINK TERKAIT