Oleh: Shodiqotul Khodijah Al-Jabbaar,
S.Pd.I
Guru Ismuba SDMP
Kalau
anak dirasa kebal dengan hukuman atau konsekuensi, berarti ada koneksi yang
perlu diperbaiki.
Bonding
dengan anak dikuatkan lagi.
Saat
anak perlu diisi tangki cinta oleh ibunya, saat itu pula ibu perlu diisi tangki
cinta oleh ayahnya.
Saat
anak sedang mencari perhatian ibunya, saat itu pula ibu membutuhkan perhatian
ayahnya.
Saat
anak ingin selalu dipeluk ibunya, saat itu pula ibu butuh dipeluk oleh ayahnya.
Di
balik anak yang ceria dan bahagia, ada ibu yang bahagia juga.
Di
balik ibu yang bahagia, ada ayah yang berjuang membahagiakan ibunya
Ada 1001 pesan
dibalik tingkah anak yang kerap menjengkelkan, mirip dengam 1001 pesan di balik
istri yang ingin diperhatikan.
Dibutuhkan
keseimbangan dalam rumah agar keharmonisan tetap terjaga, sebab keluarga yang saling mencintai akan
saling mengerti.
Saling
memberi tanpa harap kembali.
Saling
menyayangi tanpa tapi.
Saling
memaafkan tanpa diminta.
Saling
menasehati tanpa menghakimi.
Saling
mendo'akan tanpa kecuali.
5
Jenis Tangki Cinta untuk Pasangan
1.
Sentuhan Fisik = Sering bergandengan, memeluk, mengusap kepala, empati juga
jangan sampai hilang.
2.
Menumbuhkan minat, memberikan pujian,
selalu jujur dan terbuka, pasangan kita juga gak mau kita menyampaikan
white lies. Mengucapkan terima kasih, even ke hal-hal yang dilakukan pasangan.
Berkomunikasi dengan pasangan, sering ngobrol, deeptalk, diskusi, curhat.
3.
Quality time = Luangkan waktu bersama sesering mungkin (ngedate, nonton
bioskop, berlibur).
4.
Memberi Hadiah = perhatian pada hal-hal kecil yang dibutuhkan pasangan, yang
disukai pasangan.
5.
Tindakan = sering-sering membangun dan mengusahakan intimacy
5
Jenis Tangki Cinta untuk Anak
1.
Sentuhan Fisik = Semua anak pasti menginginkan sentuhan fisik dengan
orangtuanya. Hal seperti memeluk, menggaruk punggung, dan lain-lainya.
2.
Memberikan Pujian = Cara berkomunikasi secara verbal ini dibagi menjadi dua,
yakni kata-kata yang menjelaskan kasih sayang kita kepada anak dan kata-kata
untuk memberikan motivasi serta bimbingan.
3.
Quality Time = Anak-anak tentu ingin menarik perhatian orangtuanya dan
sesederhana ingin menghabiskan waktu antara anak dengan orangtua. Sama seperti
orang dewasa, mereka juga menginginkan kontak mata, bisa berbagi cerita dan
perasaannya, serta membutuhkan perasaan bahwa mereka itu penting di mata
orangtua mereka dan Anda sebagai orangtua suka menghabiskan waktu bersama anak.
4.
Memberi Hadiah = Hadiah disini tidak hanya yang bersifat sebagai simbolis saja,
namun hadiah yang bermakna.
5. Tindakan = Tindakan berupa interaksi dapat berbeda tergantung usia anak. Tetapi tujuan akhir untuk anak adalah untuk menjadi lebih dewasa dan bisa mempraktikkan interaksi yang baik kepada orang lain di sekitarnya.
Selamat
menjalankan ibadah sepanjang hayat, hingga suatu hari dapat kita rayakan
perjalanan ini, kelak di Surga yang Allah janjikan.
Pembuat Sinopsis: Shodiqotul Khodijah Al-Jabbaar, S.Pd.I
Judul
buku : Dalam Pelukan Lelah Ibu
Penulis
: dr. Zhara Vida (Founder @simal.Indonesia)
Penerbit
: Zahrani Media