Oleh: Wahyuti, S.Pd (Guru SD Muhammadiyah Palur)
Filantropi merupakan sebuah aktivitas sosial yang sepenuhnya dilandasi oleh semangat untuk saling membantu yang sifatnya tidak sementara tetapi berkelanjutan dengan tujuan membangun dan memberdayakan. Kata Filantropi (philanthropy) berasal dari bahasa Yunani, yaitu philos yang berarti cinta, dan anthropos yang berarti manusia. Hal ini dapat dimaknai sebagai konseptualisasi dari praktik memberi (giving), pelayanan (service) dan asosiasi (association) dengan sukarela untuk membantu pihak lain yang membutuhkan sebagai ekspresi rasa cinta.
Filantropi bukanlah suatu kegiatan yang bersifat spontanitas tetapi berlandaskan aturan yang kuat dan terorganisir.
Islam sebagai agama Filantropi memiliki misi terjadinya keadilan sosial dan kemaslahatan umat. Islam hadir untuk memberi rahmat bagi seluruh alam, menghapus kesenjangan sosial antara kaum agniya dan fuqoha. Sebagai dasar utama filantropi dalam Islam adalah Al Quran surat Al Maun ayat 1-7, yang menyebutkan diantara orang yang mendustakan agama adalah mereka yang menghardik anak yatim, tidak memberi makan faqir miskin, lalai dalam sholat, riya dan enggan memberi bantuan.
KAIDAH hadir sebagai sarana mewadahi aksi nyata peserta didik dalam menumbuhkan rasa cinta dan kepedulian terhadap sesama. Sebagai program yang secara resmi diluncurkan SD Muhammadiyah Palur pada tahun 2020 ini terus berlangsung hingga sekarang dengan mengalami berbagai perubahan baik kepengurusan maupun program yang digulirkan mengikuti perkembangan dan karakteristik peserta didik.
Mari mengenal lebih dekat apa itu KAIDAH.
KAIDAH merupakan singkatan dari Kencleng Amal Infak dan Sedekah. Pada awalnya program ini terinspirasi dari program yang diselenggarakan oleh komunitas LKG TPQ Solo Raya sebagai salah satu kegiatan Filantropi kaum muda muslim yaitu menggalang dana untuk kemajuan kegiatan Dakwah Sosial khususnya Taman Pendidikan Al Quran (TPQ)
Pengurus LKG TPQ yang rata rata para kaum muda yang energik menggali pendanaan kepada masyarakat dengan membagikan kencleng Berseri (Berbagi Seribu Sehari), dan ternyata aktivitas ini begitu efektif untuk menjawab permasalahan umat.
Choerul Anam, salah satu Guru SD Muhammadiyah Palur yang juga menjadi pengurus LKG TPQ mengusulkan bagaimana kalau mengadopsi program Kencleng Berseri untuk menggali dana amal infak dan sedekah dari Guru, orang tua wali murid sekaligus sebagai sarana membangun karakter peduli sesama bagi siswa siswi SD Muhammadiyah Palur. Programpun dirancang dengan sistem yang jelas walaupun masih sangat sederhana.
Pada hari Sabtu, 11 Januari 2020 bertepatan dengan kegiatan seminar parenting yang diisi oleh Ustadz Mohammad Fauzil Adhim pada Milad SD Muhammadiyah Palur yang ke 50, launcing KAIDAH dinyatakan resmi digulirkan.
Dalam acara launcing tersebut ditawarkan kepada wali murid yang mau berpartisipasi dengan mengambil kencleng untuk diisi di rumah yang nantinya setiap bulan disetorkan ke sekolah.
Alhamdulillah banyak wali murid yang antusias menyambut program ini. Infak yang terkumpul nantinya akan dimanfaatkan untuk membantu pembangunan gedung sekolah dan kegiatan sosial lainnya. Berdasarkan peranannya KAIDAH masuk dalam katagori pelaksana (implementing) sebagai sebuah lembaga filantropi yang melakukan penggalangan dana dan menggunakannya langsung dalam program.
Secara keorganisasian KAIDAH SD Muhammadiyah Palur berdiri dibawah Koordinasi ISMUBA Sekolah. Tim KAIDAH terdiri atas 7 Personil yang meliputi: Ketua Koordinator, Sekertaris, Bendahara, 2 sie Penghitung dan 2 sie Penyalur. Mereka adalah guru dan staff SD Muhammadiyah Palur. Tim KAIDAH mengemban amanah mengelola dan menyalurkan dana secara transparan dengan memegang prinsip NOL Saldo, yang berarti pemasukkan dan pengeluaran harus seimbang setelah dipotong biaya operasional. Tim Kaidah bertanggaung jawab melaporkan jumlah dana masuk dan dana keluar serta pemanfaatan dana tersebut kepada orang tua wali murid melalui share grup what up masing masing kelas dan akun media sosial sekolah setiap maksimal 2 bulan sekali.
Kegiatan yang dilaksanakan secara rutin oleh Tim KAIDAH dikenal dengan 5P yaitu: Penarikan, Penghitungan, Penghimpunan, Penyaluran dan Pelaporan. Pemasukan Dana utama adalah berasal dari wali murid, guru, staff dan terkadang dari pihak luar (masyarakat). Adapun alokasi penyaluran dana untuk kegiatan sosial seperti : Jumat Berkah, Bantuan Kesehatan, Paket Sembako, Bea Siswa Pendidikan, Bantuan Paket Alat Tulis dan pengembangan fasilitas sekolah. Pada kondisi dan bulan bulan tertentu dana KAIDAH juga disalurkan untuk Bantuan air Bersih, Takjil Ramadhan, Santunan Aisyiyah, dan Partisipasi Rendangmu Lazismu.
Kegiatan Filantropi yang sudah berlangsung 5 tahun ini bukanlah tanpa masalah. Dalam perjalanannya mengalami pasang surut kehidupan. Jumlah dana yang masuk dari waktu ke waktu tidaklah tentu. Membutuhkan komitmen yang besar dari TIM KAIDAH itu sendiri maupun warga sekolah untuk istiqomah berbuat baik, menyisihkan sebagian hartanya untuk kemaslahatan umat. Apalagi dari TIM KAIDAH sendiri, harus bekerja keras dan ikhlas menyempatkan waktu disela sela mengajar untuk melakukan penarikan, penghitungan, penghimpunan, penyaluran dan pelaporan secara tertib dan teliti.
Ketua Koordinator KAIDAH memainkan peran penting untuk menyemangati diri dan tim yang ia kelola. Sebagaimana ungkap Alfina Adi (Ketua Koordinator periode sekarang) Saya sendiri terkadang merasa lelah, disaat saya sudah bekerja keras tetap saja ada yang kurang berkenan. Dalam mengkoordinir teman teman saya lebih banyak memainkan kata kata yang halus berkesan minta tolong tidak terkesan menyuruh. Ia juga mengatakan hal yang membutuhkan kejelian adalah saat penghimpunan, mencocokan antara data dan dana terhitung dari masing masing kelas menjadi tiap tingkat. Dengan prinsip walau Lelah tetap Lillah menjadi obat bagi semua gundah dan masalah. Tuturnya diakhir wawancara dengan penulis.
Sebagai penutup tulisan ini, mari kita bersama membangun rumah di Surga dengan mengimani dan memperhatikan peringatan Alloh dalam Q.S Al Maun ayat 1-7, sehingga kita tidak tergolong orang orang yang mendustakan agama. KAIDAH menjadi salah satu solusi dan jalan bagi terwujudnya masyarakat filantropi yang istiqomah dalam kebaikan.