Selangkah lebih maju identik dengan ucapan Ustadz Abu Ubaidillah (sesepuh PDM Magelang), beliau berucap: " mengapa mencari 2 atau 3 kalau ada nomor satu?"memberikan semangat kepada para peserta studi banding dari SD Muhammadiyah Palur, PRM Palur dan PCM Bekonang. Beliau adalah sosok perintis AUM sekolah sekolah Muhammadiyah di sebuah kompleks seluas 20.300 meter persegi di kota Magelang. Di kompleks tersebut berdiri TK 'Aisyiyah yang muridnya mencapai 500 anak, SD Mutual dengan 700 peserta didik , SMP, SMA, SMK dan Universitas Muhammadiyah Magelang. Beliau ustadz Abu bukan asli orang Magelang tetapi dari Polan Harjo Klaten yang ke Magelang ketika menjadi guru SMA dan bersama mantan Kepala Dinas pendidikan dan kebudayaan Magelang untuk merintis sekolah Muhammadiyah satu kompleks di tengah kota.
Pelajaran berharga yang dapat diambil dari para peserta studi banding adalah tatkala beliau menceritakan sejarah pelaku pendiri sekolah Muhammadiyah. Beliau menyebut nyebut ustadz Yunus PCM (blimbing Wonorejo ) dan Ustadz Basir MBA Mantan PDM Karanganyar. Ternyata garis situs sejarah perjalanan dakwah Muhammadiyah besar ditarik satu nasab perjalanan dari Wonorejo blimbing yaitu Imam Syuhodo (kyai apil Qur'an) jaman Belanda.
Para Pesertapun terlarut dan terkesan ketika beliau bercerita berlomba dengan Ustadz Yunus untuk berjuang mendirikan Sekolahan Muhammadiyah. Ustadz Yunus mengembangkan ponpes Imam Syuhada, sedangkan Ustadz Abu Ubaidah mengembangkan Sekolah kontemporer. Seperti apa yang kita lihat saat ini, keduanya sama sama sukses dan maju.
Diujung pertemuan beliau berpesan :
"Selamat berjuang, mengawal dan menjaga amal usaha Muhammadiyah ini wahai anak muda"
Palur, 8 Januari 2023
______
Bukhori Abdul Manaf
(Pimpinan Ranting Muhammadiyah Palur, Peserta Studi Banding Mutual)