
SUKOHARJO – Keluarga besar SD Muhammadiyah Palur menggelar
upacara bendera khusus dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional, yang jatuh
setiap tanggal 25 November. Upacara yang dilaksanakan di halaman sekolah pada
Senin (25/11) ini berlangsung khidmat, sekaligus menjadi momen apresiasi bagi
seluruh pendidik yang telah mendedikasikan hidupnya untuk mencerdaskan generasi
penerus bangsa.
Kepala SD Muhammadiyah Palur, Noor Afifah Rachmawati,
bertindak sebagai Pembina Upacara. Dalam amanatnya, beliau menyampaikan rasa
terima kasih yang mendalam kepada para guru yang telah bekerja keras dengan
penuh keikhlasan.
"Untuk menghantarkan peserta didik menjadi semakin
pintar dan siap menghadapi masa depan, guru membawa 3 misi penting: 1. Belajar
yang lebih bermakna, 2. Belajar teknologi, koding, dan kecerdasan buatan, 3.
Belajar karakter yang baik," ujar Afifah.
Kemeriahan upacara mencapai puncaknya dengan pengumuman
"Apresiasi Guru Teladan 2025" SD Muhammadiyah Palur. Penghargaan ini
diberikan dalam tiga kategori utama sebagai bentuk terima kasih institusi dan
siswa. Kategori yang diumumkan meliputi: Guru dan Staf Pengabdian Terlama:
Diberikan kepada pendidik yang paling lama mendedikasikan diri di SD
Muhammadiyah Palur. Guru Inspiratif: Diberikan berdasarkan penilaian kinerja
dan inovasi dalam proses belajar mengajar. Guru Terfavorit: Diumumkan untuk
setiap jenjang kelas (Kelas 1 hingga Kelas 6), dipilih melalui mekanisme voting
oleh seluruh siswa.
Penyerahan piagam apresiasi ini disambut tepuk tangan meriah
dari seluruh hadirin, menandai pengakuan atas kontribusi luar biasa para
pahlawan tanpa tanda jasa ini.
Sebagai penutup yang menghangatkan hati, para Bapak dan Ibu
Guru kemudian membalikkan peran, secara khusus mempersembahkan rangkaian lagu
dan pembacaan puisi untuk seluruh murid. Momen di mana para pendidik
menyampaikan pesan cinta dan harapan melalui seni ini membuat suasana semakin
haru, memperkuat ikatan emosional antara guru dan siswa.
Peringatan Hari Guru di SD Muhammadiyah Palur tahun ini tidak hanya sebatas seremonial, tetapi menjadi pengingat kolektif bahwa peran guru adalah cahaya penerang yang tak pernah padam.
Kontributor: Choerul Anam