Bayangkan kita berada disebuah jalan yang panjang dan tak berujung. Kita berjalan tanpa tahu tujuan akhir.
Bukankah itu membuang tenaga dan waktu? Tunggu, mungkin bukan jalannya yang tak berujung, namun kita yang tak menentukan ujungnya. Sehingga kita terus berjalan tanpa mengetahui ke mana harus melangkah.
Tak ada alasan untuk berjalan, tak ada alasan untuk berhenti. Kita seperti tak punya pilihan. Kita berjalan hanya karena keadaan. Let it flow. Tak ada yang salah dengan istilah let it flow, cuma ya jangan keterusan mengikuti arus, karena kita sama-sama tahu hanya ikan mati yang selalu terbawa arus.
Mungkin seperti itulah keadaan kita saat ini. Berawal dari penyakit malas berpikir, lalu berdampak kepada kehidupan tanpa visi. Kita beranggapan, “udah yang penting happy aja dulu, mumpung masih muda”.
Lalu dengan segala kesenangan, masa muda pun diisi dengan kegiatan sia-sia. Seolah-olah kita mengantongi garansi resmi Allah untuk berumur panjang. Hingga ada jargon favorit, “Muda Foya-Foya, Tua Kaya Raya, Mati Masuk Surga”. Melihat kondisi demikian, tidak heran kalau banyak manusia yang terlihat happy tetapi sebenarnya kosong. Tampak pintar tapi kosong. Berparas cantik tapi kosong. Kosong dalam arti tidak membawa energi apapun.
Seorang yang mendapatkan kesenangan dalam dirinya, namun tidak merasa bahwa kesenangan yang didapatkan tidaklah bertahan lama. Seiring dengan berjalannya waktu, ia akan mencari kesenangan yang baru tanpa mencari seperti apa hakikat kesenangan itu sendiri. Senang tapi kosong.
Seseorang merasa menjadi manusia pintar dengan segudang ilmu yang didapatnya di bangku sekolah dan puluhan buku tebal yang dilahapnya tiap hari, namun tidak merasa bahwa ilmu yang ia miliki harus diamalkan untuk memberi manfaat kepada orang lain. Ia justru terkukung di dunia pendidikan tanpa berusaha mencari tahu apa yang sebenarnya menjadi hakikat seorang yang berilmu. Pintar tapi kosong.
Seseorang merasa menjadi cantik atau ganteng atau menarik dengan apa yang ia miliki. Ia bisa mendapatkan banyak perhatian dan pujian dari banyak orang. Ia tidak mau berfikir mengapa Tuhan memberikan fisik yang lebih, dengan kelebihan itu justru muncul anggapan bahwa cantik atau ganteng adalah segala-galanya tanpa perlu upaya keras untuk berjuang. Ia merasa lebih mudah menjalani kehidupan dengan kecantikan atau kegantengannya. Cantik atau ganteng tapi kosong.
“Duhai hati, apalagi yang sesungguhnya kau cari? ada banyak hal yang telah terlewati saat kita berlari mengejar sesuatu yang tak pasti, yang tak akan dibawa mati”
Lahir -> tumbuh -> sekolah-> kuliah -> kerja -> menikah -> menjadi orangtua -> tumbuh tua -> mati
Seolah benar ungkapan pepatah, hidup hanya untuk mampir minum. Namun, masalahnya apakah setelah mampir minum kita dapat kembali melanjutkan perjalanan? Seperti sebuah siklus, hidup adalah perputaran. Mulai dari bumi yang terus berputar, hingga roda yang terus bergerak untuk bisa berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Jika bagian bumi berputar dari satu titik tepat di bawah matahari hingga 24 jam berputar dan kembali ke titik semula. Manusia berasal dari Allah dan kelak kembali kepada Allah. Berasal dan kembali adalah hal yang pasti, namun yang belum tentu adalah bagaimana nanti kita akan kembali.
Formula ampuh kehidupan ABCDE yang bisa menjadi renungan kita.
A. adalah Allah,Tuhan semesta alam. Menyatakan bahwa kita berasal dari Allah, sumber awal dari segala kehidupan.
B. adalah Birth, kelahiran. Sebuah pintu yang menjadi jalan kita dari Allah menuju dunia.
C. adalah Choice, pilihan. Di sini pilihan mengambil peran penting dalam kehidupan atau juga boleh disebut sebagai kunci sukses kita di dunia dan akhirat. Tergantung bagaimana kita memilih untuk hidup, maka seperti itulah kita akan mati.
D. adalah Death, kematian. Sebuah pintu yang menjadi jalan kita dari dunia menuju kembali kepada Allah.
E. adalah Everlasting, keabadian. Di sini akumulasi perilaku kita di dunia, entah baik atau buruk akan menentukan kita dapat dengan mulus kembali kepada Allah seperti awal kehidupan kita, atau Allah meletakkan kita pada sebuah pemberhentian dahulu yang mana agar kita bersih dulu sebelum diperbolehkan kembali kepada-NYA.
Di dunia yang fana ini, jangan pernah menyerah pada kehidupan. Selalu berusaha dan berdoa. Sebab doa adalah senjata nya orang iman dan Allah bersama kita dimanapun kita berada.
“Jika hamba-Ku mendekati-Ku satu jengkal maka Aku akan mendekatinya satu hasta, dan jika dia mendekati-Ku satu hasta Aku akan mendekatinya satu depa. Jika dia datang pada-Ku dengan berjalan maka Aku akan mendatanginya dengan berlari.” (HR.Bukhari).
Pembuat Sinopsis : Miftakhul Khasanah, S.Pd
Judul : Jangan pernah menyerah! : sebab Allah bersama kita
Penulis :Aldilla D.Wijaya
Penerbit : Qultum Media
Tahun Terbit : 2016
Jumlah Halaman : 201 hal
ISBN : 979-017-326-1