IKLAN

BREAD FOR FRIENDS

SINOPSIS BUKU BREAD FOR FRIENDS 50 Cerita Inspiratif agar hidup makin progresif

Banyak kejadian kecil dalam keseharian mengandung nilai -nilai penting untuk kita jadikan pembelajaran hidup. Namun, karena banyaknya kesibukan dan menjalani rutinitas, fenomena atau kejadian yang luar biasa ini sering terabaikan oleh mata hati dan pikiran kita. Melaui buku ini penulis menceritakan penggalan penggalan kisah keseharian yang lucu dan menggelitik, tapi sarat maknanya.

Buku Bread for friends ini berupa cerita – cerita terpisah, seperti sebuah kumpulan cerpen. Jadi setiap kisah didalamnya dari judul ke judul baru tidak saling berhubungan.

Tulisannya sederhana, pendek tapi mengajak pembaca untk berpikir lebih dalam tentang hal- hal kecil sederhana dalam keseharian kita, yang sebenarnya mempunyai nilai-nilai penting. Agar kita selalu mengapresiasi hidup dan bersyukur dengan apapun yang diberikan Allah SWT kepada kita.

Salah satu cerita yang menarik buat saya pada judul kedua isi buku ini Memulai mencintai  dalam tulisannya penulis lintong mencoba membuka pikiran pembaca bahwa manusia memiliki potensi. Namun potensi tersebut jarang digunakan sebagaimana mestinya. Sebenarnya sejak bangun hingga tidur lagi kita harus memberikan apresiasi atas keberadaan kita, dimulai dari ujung kuku kaki sampai ujung helai rambut, dari pikiran sampai kehati.

Lalu, rasakan suka cita atas semua anugerah itu, bahkan lintong menekankan pada pembaca agar mememberikan penghargaan atas keberhasilan kita . tidak peduli, apakah ukuran keberhasilan itu besar atau kecil menurut skala dalam benak kita bila anda mampu menghargai dan mensyukuri keberadaan diri sendiri, menurut hukum ketertarikan, maka alam semesta akan lebih kooperatif dengan anda.untuk apa ? untuk menerima keberadaan orang lain, sekaligus membuka izin bagi orang lainuntuk menghargai dan bersyukur keberadaan diri kita. hal. 17 -18

Dan ada lagi cerita di hal. 54-55 yang berjudul Kritik tanpa luka .Penulis menjelaskan bahwa bagaimana dan kapan waktu yang tepat untuk memberikan kritik kepada seseorang dan tidak menyakitinya. Coba kita tanyakan pada diri kita masing-masing mengapa kritik bisa membuat kita ter singgung ? Jawabanya sederhana : karena kritik langsung mendobrak ego kita, sementara semua orang tahu bahwa ego adalah satu satunya bagian diri seseorang yang rapuh. Ketika ego terluka, ancaman terhadap citra diri mulai dirasakan.

Akibatnya kita lalu mengambil sikap ofensif menyerang.

Namun kritik itu memang perlu, asal dilakukan pada saat yang tepat. Jika anda ingin mengkritik seseorang, maka salah satu strategi terbaik adalah dengan memberikan jarak antara kejadiandan waktu untuk mengkritik. Atau , kritiklah seseorang setelah kejadian itu beberapa waktu berlalalu. Mengkritik orang lain dengan pendekatan personal sangat dianjurkan. Dengan demikian, anda akan menjadi dewa penyelamat, bukanya menyandang gelar sebagai tukang kritik yang selalu melukai hati. Kritik itu akan membangun jika dilakukan pada saat yang tepat

Dan tentunya masih banyak lagi cerita cerita di Buku Bread for Friends yang bisa diambil manfaatnya bagi siapa saja yang ingin memiliki motivasi hidup .

Dalam tulisanya Penulis lintong di setiap akhir cerita selalu menyertakan kalimat bijak berupa simpulan dari cerita yang disajikan. Tidak percaya, buktikan sendiri !

Terimakasih.

Pembuat sinopsis : Munisa, S.Ag

 

Judul Buku                  : BREAD FOR FRIENDS

Penulis                         : lintong Simaremare

Penerbit                       : Jogja Bangkit Publiser JB Publiser

Tahun terbit                   2011

Ukuran                        : 130 x 200 mm

Jumlah halaman             192

SHARE :
IKLAN
LINK TERKAIT